Al Baqarah 13-16 : Mereka yang Membeli Kesesatan dengan Petunjuk

 Tafsir QS. Al Baqarah 13-16

وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ ءَامِنُواْ كَمَآ ءَامَنَ ٱلنَّاسُ قَالُوٓاْ أَنُؤۡمِنُ كَمَآ ءَامَنَ ٱلسُّفَهَآءُۗ أَلَآ إِنَّهُمۡ هُمُ ٱلسُّفَهَآءُ وَلَٰكِن لَّا يَعۡلَمُونَ  

Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman". Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu. (QS. Al Baqarah : 13)

Jika orang-orang munafik itu dinasehati agar beriman dengan iman yang benar seperti halnya para sahabat Nabi ﷺ, mereka dengan congkaknya menghina orang-orang yang lurus keimanannya dengan sebutan sufahaa’ (orang-orang yang dungu). Padahal mereka sendirilah yang safih (bodoh), tidak bisa membedakan keimanan dengan kekafiran.

وَإِذَا لَقُواْ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوۡاْ إِلَىٰ شَيَٰطِينِهِمۡ قَالُوٓاْ إِنَّا مَعَكُمۡ إِنَّمَا نَحۡنُ مُسۡتَهۡزِءُونَ  

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". (QS. Al Baqarah : 14)

Orang-orang munafik itu jika berkumpul dengan mayoritas orang yang beriman, mereka mengatakan, “Kami telah beriman”. Sikap ini mereka maksudkan untuk mengelabui orang-orang yang beriman dan diplomasi mereka untuk melindungi diri agar dimasukkan ke dalam golongan orang-orang beriman dan mendapat bagian ganimah dan kebaikan yang diperoleh kaum mukmin.

Tetapi apabila mereka kembali kepada teman-teman dan para pemimpin mereka yang menyerupai setan-setan dalam perilaku mereka yang selalu berbuat kerusakan dan kejahatan, mereka berkata, “Sesungguhnya kami tidak berubah dan tetap bersama kamu di satu jalan dan satu perbuatan, kami hanya berolok-olok ketika kami mengatakan beriman di hadapan orang-orang mukmin".

ٱللَّهُ يَسۡتَهۡزِئُ بِهِمۡ وَيَمُدُّهُمۡ فِي طُغۡيَٰنِهِمۡ يَعۡمَهُونَ 

Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. (QS. Al Baqarah : 15)

Allah akan membalas perbuatan mereka dengan siksaan yang sepadan. Bahkan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatannya, sebagai bentuk siksaan di dunia. Dan di akhirat kelak mereka akan mendapat azab yang sangat mengerikan.

أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشۡتَرَوُاْ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلۡهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمۡ وَمَا كَانُواْ مُهۡتَدِينَ 

Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah : 16)

Mereka benar-benar telah membenci petunjuk dan jalan yang lurus. Bahkan mereka lebih suka bergelimang dalam kesesatan yang dibeli dengan harga berapapun. Namun, pada kenyataanya perdagangan mereka ini tidaklah membawa keberuntungan. Sebab modal fitrah yang dibawa sejak lahir, hilang dan dirusak oleh diri mereka sendiri. Selain itu, naluri yang bisa menerima kebaikan dan kebenaran hilang dari jiwa mereka.