Orang Yang Dibiarkan Sesat Oleh Allah

 

مَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَلَا هَادِيَ لَهُۥۚ وَيَذَرُهُمۡ فِي طُغۡيَٰنِهِمۡ يَعۡمَهُونَ  ١٨٦

Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan.  (QS. Al A’raf : 186)

Mereka yang dibiarkan sesat oleh Allah,

1. Orang Fasik

Dan tidak ada yang Dia sesatkan ( يُضِلُّ بِهٖ ) kecuali orang-orang yang fasik, (QS. Al Baqarah : 26)

Fasik adalah kondisi dimana seseorang melalaikan akan keimanannya, dan lupa terhadap aturan Allah, sebagaimana Allah Swt berfirman :

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Hasyr: 19)

Mereka lupa terhadap pesan-pesan dari Allah dalam Al Quran, sehingga ia lupa akan tugasnya sebagai manusia dan lupa bahwa ia akan diminta  pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Puncak dari kefasikan adalah sifat munafik dan kafir, sehingga ia sulit mendapat petunjuk.

Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. At Taubah : 67)

Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An Nuur : 55)

Proses menjadi fasik,

Janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al Hadid : 16)

Proses seseorang menjadi fasik karena membiarkan terlalu lama petunjuk Allah itu tidak dibaca dan dikaji secara konsisten.

2. Orang Yang Meragukan Petunjuk Allah

Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir) tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir). Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah ( يُّضْلِلِ اللّٰهُ ), maka kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (QS. An Nisa : 143)

Keraguan itu muncul karena kurangnya ilmu

3. Orang Yang Mengikuti Hawa Nafsunya

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat ( وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ ) dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Al Jatsiyah : 23)

Imam Ibnu Qoyyim mengatakan, “Hawa nafsu adalah kecondongan jiwa kepada yang selaras dengan keinginan.”

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun?. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al Qashash : 50)

Nafsu yang sudah terbimbing petunjuk Allah

Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (QS. Yusuf : 53)

SOLUSI AGAR TIDAK TERSESAT

1. Mengikuti Petunjuk Allah

Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah) barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.(QS. Thahaa : 123)

2. Berdo’a,

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS. Ali Imran : 8)


والله اعلم بالصواب