Al Baqarah 6-7 : Orang yang Menutup Diri dari Kebenaran

 Tafsir Ringkas QS. Al Baqarah 6-7

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ سَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ  ٦

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. (QS. Al Baqarah : 6)

Maksudnya bagi orang yang menutup diri dari kebenaran, diberi peringatan dengan ancaman siksa neraka ataupun tidak diberi peringatan, tidak akan merubah sikap mereka, karena mereka lebih senang berpaling dari kebenaran. 

Sikap menutup diri dari kebenaran ini disebabkan oleh sifat takabur yang bersemayam dalam dirinya. Jadi apa faedahnya cahaya itu bagi orang-orang yang memejamkan matanya. 

خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ وَعَلَىٰ سَمۡعِهِمۡۖ وَعَلَىٰٓ أَبۡصَٰرِهِمۡ غِشَٰوَةٞۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ  ٧

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al Baqarah : 7)

Menurut Qatadah, ayat ini bermakna "syetan telah menguasai mereka, mengingat mereka taat kepada keinginan syetan, maka Allah mengunci mati qalbu dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka terdapat penutup. Mereka tidak dapat melihat jalan hidayah, tidak dapat mendengarnya, tidak dapat memahaminya, dan tidak dapat memikirkannya".

Al-Qurtubi mengatakan, para ulama sepakat bahwa Allah Swt menyifati diri-Nya berlaku mengunci mati dan mengelak qalbu orang-orang kafir sebagai balasan yang setimpal atas kekufuran mereka, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:

Sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya. (QS. An Nisaa:155)

Proses bertambah kuatnya tutup dan bertambah kuatnya kunci hati dan pendengaran orang-orang kafir itu diterangkan dalam salah satu hadits,

Rasulullah ﷺ bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu noda hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mengkilatlah hatinya, dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk, bertambahlah noda hitam ". Itulah firman Allah, "Tidak, tetapi perbuatan mereka menjadi noda hitam di hati mereka". (Riwayat at-Tirmidzi dan Ibnu Jarir at-tabari dari Abu Hurairah)